'/> Syarat Syarat Pengetahuan Untuk Disebut Sebagai Ilmu Pengetahuan

Info Populer 2022

Syarat Syarat Pengetahuan Untuk Disebut Sebagai Ilmu Pengetahuan

Syarat Syarat Pengetahuan Untuk Disebut Sebagai Ilmu Pengetahuan
Syarat Syarat Pengetahuan Untuk Disebut Sebagai Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan yakni segala sesuatu yang dialami atau yang terjadi dalam kehidupan sehari - hari seseorang. Misalnya ,kelaparan ,kedinginan ,kekeringan. Itulah yang disebut sebagai pengetahuan, syarat syarat pengetahuan untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan :

1. Sistematis
Sistematis maksudnya yakni mempunyai bentuk susunan dan hukum permainan yang terang secara berurutan antara satu dengan yang lain.
Misalnya suatu susunan coordinator suatu program janji nikah atau suatu susunan struktur organisasi.

2. Logis
Logis yakni suatu cara klarifikasi yang sanggup dicerna oleh nalar sehat atau masuk nalar dan mungkin ada. Misalnya “mengapa air di sungai mengering?” “karena ekspresi dominan kemarau” klarifikasi tersebut masih bisa masuk nalar dan logis, tetapi kalau tpendapatannya “karena setan yang meminumnya” maka klarifikasi tersebut akan sangat tidak ringan dan sepele untuk diterima nalar sehat, sehingga klarifikasi tersebut tidak logis.

3. Objektif
Objektif dimemberikan pengertian bahwa kebenaran menempel pada bendanya dan bukan pada orang yang mepenilaiannya. Misalnya, seseorang mengukur berat 1 baskom air seberat 1 kg, sedangkan kalau orang lain mengukur benda tadi juga maka akan didapatkan hasil yang sama. Kebenaran tersebutlah yang disebut sebagai Kebenaran yang netral dan rasional.
Berbeda dengan subjektif ,yang kebenarannya menurut pepenilaianan seseorang. Misalnya Ani mepenilaian Bani sangat ganteng tetapi Cindy mepenilaian Bani tidak terlalu tampan. Sehingga pepenilaianan wacana Bani bersifat subjektif, lantaran tiruana kebenarannya tegantung orang yang mepenilaiannya.

4. Prediktif
Berarti mempunyai kemampunan untuk memperkirakan atau memprediksi kejadian yang akan tiba di kemudian hari.

Prediksi didalam ilmu pengetahuan yakni prediksi yang di dasarkan data yang sanggup di percaya kebenarannya. Ilmu pengetahuan mempunyai kemampuan untuk memprediksi waktu yang akan datang. Misalnya, prakiraan cuaca dari BMKG untuk wilayah Indonesia.

1. Objektif. Ilmu harus mempunyai objek kajian yang terdiri dari satu golongan duduk kasus yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam.
Objeknya sanggup bersifat ada, atau mungkin ada lantaran masih harus diuji keberadaannya.
Dalam mengkaji objek, yang dicari yakni kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran netral dan rasional; bukan subjektif menurut subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan.
Secara umum metodis berarti metode tertentu yang dipakai dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam korelasi yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan bisa menjelaskan rangkaian alasannya akhir menyangkut objeknya.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian alasannya akhir merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai yakni kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: tiruana segitiga bersudut 180ยบ.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat.
Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya yakni tindakan manusia.Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.

Advertisement

Iklan Sidebar