'/> Hubungan Desa-Kota, Relasi Pedesaan-Perkotaan.

Info Populer 2022

Hubungan Desa-Kota, Relasi Pedesaan-Perkotaan.

Hubungan Desa-Kota, Relasi Pedesaan-Perkotaan.
Hubungan Desa-Kota, Relasi Pedesaan-Perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang masuk akal diantara keduanya terdapat relasi yang erat. Bersifat ketergantungan, lantaran diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan materi bahan pangan ibarat beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga bernafsu bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya yaitu pekerja pekerja musiman. Pada ketika ekspresi dominan tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melaksanakan pekerjaan apa saja yang tersedia.
“Interface”, sanggup diartikan adanya daerah perkotaan yang tumpang-tindih dengan daerah perdesaan, nampaknya duduk masalah tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, kemudahan pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, lantaran itu dalam relasi desa-kota, makin besar suatu kota makin kuat dan makin memilih kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang ekspansi daerah perkotaan dengan merubah atau mengambil daerah perdesaan. Ini terjadi di tiruana daerah perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota gres ibarat contohnya Batam dan banyak kota gres sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan evaluasi kekotaan ke desa. Proses ini yang bantu-membantu banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat relasi desa-kota tersebut ketiruananya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh lantaran itulah banyak sekali permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk relasi antara kota dan desa yaitu :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya relasi Masyarakat Desa dan Kota  yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah gres yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau sanggup pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).[1]
b)    Sebab-sebab Urbanisasi
1.)   Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.)   Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
·         Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
a.    Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b.    Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.    Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh susila istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang terus menerus.
d.    Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.    Kegagalan panen yang disebabkan oleh banyak sekali hal, ibarat banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
·         Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a.    Penduduk desa kebanyakan beropini bahwa dikota  banyak pekerjaan dan ludang kecepeh memperringan dan sepele untuk mendapat penghasilan
b.    Dikota ludang kecepeh banyak kesempatan untuk menyebarkan perjuangan kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c.    Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, ludang kecepeh banyak dikota dan ludang kecepeh memperringan dan sepele didapat.
d.    Kota dianggap memiliki tingkat kebudayaan yang ludang kecepeh tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e.    Kota memmemberikan kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).
Ref:
Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineke Cipta.
Kosim, H, E. 1996. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari
Marwanto, 12 November 2006. Jangan bunuh desa kami. Jakarta:Kompas

_______, 1994. Sosiologi 3 SMU. Jakarta: Yudistira
Advertisement

Iklan Sidebar