'/> Macam-Macam Metode Pembelajaran Keludang Keringhan Dan Kekurangannya Beserta Sumber (21-25)

Info Populer 2022

Macam-Macam Metode Pembelajaran Keludang Keringhan Dan Kekurangannya Beserta Sumber (21-25)

Macam-Macam Metode Pembelajaran Keludang Keringhan Dan Kekurangannya Beserta Sumber (21-25)
Macam-Macam Metode Pembelajaran Keludang Keringhan Dan Kekurangannya Beserta Sumber (21-25)
21. METODE DEBAT
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan aksejukik siswa.
Materi asuh dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melaksanakan perdebatan perihal topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra didiberikan kepada guru.
Selanjutnya guru sanggup mengpenilaian setiap siswa perihal penguasaan materi yang mencakup kedua posisi tersebut dan mengpenilaian seberapa akibattif siswa terlibat dalam mekanisme debat.
Pada dasarnya, biar tiruana model berhasil menyerupai yang dibutuhkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi asuh yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung knorma dan budpekerti mereka mencar ilmu materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menuntaskan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam perjuangan berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menuntaskan kiprah kelompok. Ketrampilan ini sanggup diajarkan kepada siswa dan kiprah siswa sanggup ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin majemuk berdasarkan tugas, misalnya, kiprah pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan kiprah guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

22. METODE ROLE PLAYING
Metode Role Playing ialah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan ludang kecepeh dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Keludang kecepehan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa sanggup berpartisipasi memiliki kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan inovasi yang praktis dan sanggup dipakai dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru sanggup mengpenilaian pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melaksanakan permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman mencar ilmu yang menyenangkan bagi anak.

23. METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
Metode pemecahan dilema (problem solving) ialah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi banyak sekali dilema baik itu dilema eksklusif atau perorangan maupun dilema kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya ialah pemeriksaan dan inovasi yang intinya ialah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai diberikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan dilema yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melaksanakan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengpenilaian hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menuntaskan dilema yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat menciptakan pendidikan sekolah ludang kecepeh relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai diberikut:
1. Beberapa pokok bahasan sangat susah untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta karenanya sanggup menyimpulkan insiden atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang ludang kecepeh panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

24. PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada dilema kehidupannya yang berpengertian dan klarifikasi bagi siswa, kiprah guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan obrolan.
Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam acara pemecahan dilema yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan kiprah mencar ilmu yang bekerjasama dengan dilema tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapat klarifikasi dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai menyerupai laporan dan membantu mereka mengembangkan kiprah dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melaksanakan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Keludang kecepehan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan mencar ilmu sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk sanggup bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari banyak sekali sumber.
Kekurangan:
1. Untuk siswa yang malas tujuan dari metode tersebut tidak sanggup tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak tiruana mata pelajaran sanggup diterapkan dengan metode ini

25. COOPERATIVE SCRIPT
Skrip kooperatif ialah metode mencar ilmu dimana siswa bekerja berpasangan dan secara ekspresi mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Langkah-langkah:
1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan menciptakan ringkasan.
3. Guru dan siswa memutuskan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya sekomplit mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menawarkan ide-ide pokok yang kurang komplit dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, tiruanla sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan menyerupai di atas.
6. Kesimpulan guru.
7. Penutup.
Keludang kecepehan:
• Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
• Setiap siswa mendapat peran.
• Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
Kekurangan:
• Hanya dipakai untuk mata pelajaran tertentu
• Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

Advertisement

Iklan Sidebar