Menurut bahasa kata hajj berarti bermaksud mengunjungi sesuatu (al Qashdu lizziarah) dan berdasarkan syariat Islam berarti mengunjungi baitullah untuk menjalani ibadah (iqamatan linnusuki) (Muhammad Ali, 1980:341). Haji merupakan ritual yang sudah dikenal semenjak masa jahiliyah lalu disempurnakan sesuai dengan aliran Islam. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S 2: 196 yang terjemahannya sebagai diberikut.
Dan sempurnakanlah haji dan umrah sebab Allah (Depag. R.I, 1984:47).
Ayat ini mengindikasikan bahwa ibadah haji itu sudah dikenal semenjak masa-masa sebelum Islam. Ibadah haji yang disyariatkan dalam Islam mengacu pada ibadah haji yang pernah dilakukan oleh Babi Ibrahim AS
Haji sebagai salah satu rukun Islam, wajib dilakukan oleh orang-orang yang bisa satu kali seumur hidup. Kewjiban ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Q.S 3: 97 yang terjemahannya sebagai diberikut.
“Mengerjakan ibadah haji yakni kewajiban insan terhadap Allah yaitu (bagi) orang yang bisa melaksanakan perjalanan ke Baitullah”. (Depag. R.I, 1984: 92).
Alasan lainnya yakni firman Allah SWT dalam Q.S 2:196-197, Q.S 22: 27-28, sedangkan ibadah haji wajib bagi setiap muslim yang bisa satu kali seumur hidup sebagaimana sabda Rasulullah SAW (terjemahannya):
“Haji satu kali, maka apabila ludang keringh dari itu yakni sunat”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasa’I dan dishahihkan oleh Hakim (Said Sabiq Fiqh Sunnah V (terj) 1987:40).
Pelaksanaan ibadah haji sanggup dilakukan dengan tiga cara yang diberikut ini .
(a) Haji Tamattu’, yaitu melaksanakan umrah terludang keringh lampau, dan setelah tahallul umrah memotong sebuntut kambing di Mina, seandainya tidak bisa diganti dengan puasa sepuluh hari, yang dilaksanakan 3 hari di tanah suci dan 7 hari di tanah airnya.
(b) Haji Ifrad, yaitu melaksanakan haji terludang keringh lampau. Setelah melaksanakan tawaf qudum (tawaf kedatangan di Mekah) dengan berpakaian ihram dan tidak bertahallul pribadi melaksanakan ibadah haji, umrah dilaksanakan setelah melaksanakan haji.
(c) Haji Qiran, yaitu ibadah haji dan umrah sekaligus. Seperti halnya bagi yang melaksanakan haji tamattu’, maka haji qiran perlu diwajibkan memotong kambing.
Ibadah haji mempunyai hikmah yang banyak. Di antara hikmah ibadah haji yakni mendidik jiwa untuk mau berkorban, ikhlas, dan sabar sebab dalam ibadah haji tiruana sifat-sifat itu dituntut, dalam pengaplikasianya ibadah haji mempunyai ketentuan dan hukum yang ketat sebab aturan-aturan itu akan besar lengan berkuasa kepada sistem dalam diberibadah. Ibadah haji juga merupakan kawasan pengembangan pengenalan yang sanggup menimbulakn proses pendidikan dalam kehidupan bersama dengan persatuan dan persaudaraan, sehingga hidup sanggup ludang keringh berarti untuk mencapai kemuliaan yang hakiki.
Advertisement